Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Terjadinya Api

PROSES TERJADINYA KEBAKARAN 

www.kepelabuhan.blogspot.com Sebelum menguraikan mengenai Tiga unsur api, rekan - rekan kepelabuhan harus mengetahui terlebihdahulu mengenai pengertian api, api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Api merupakan suatu energi yang berintensitas dan bervariasi serta memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang diluar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.

Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal paling berguna bagi manusia, karena dengan api manusia dapat terhindar dari hewan buas, dapat memasak makanan, dapat menjaga dirinya agar tetap hangat, serta dapat menjadi sumber cahaya.

Warna api dipengaruhi oleh intensitas cahaya, biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia seperti diperuntukan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas, api dalam tingkat pembakaran yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia seperti kebakaran gedung, hutan dan lain sebagainya.

Segi tiga api adalah elemen - elemen pendukung terjadinya kebakaran dimana elemen tersebut adalah

1. Panas

2. Bahan Bakar

3. Oksigen

dari ketiga elemen tersebut kebakaran belum terjadi tetapi hanya menghasilkan pijar, untuk berlangsungnya suatu pembakaran diperlukan elemen ke empat yaitu rantai reaksi kimia (chemical chain reaction). Teori ini dikenal sebagai Piramida Api atau Tetrahedon. Rantai reaksi kimia adalah perinstiwa dimana ketiga elemen yang ada saling bereaksi secara kimiawi, sehingga yang dihasilkan bukan hanya pijar tetapi berupa nyala api atau peristiwa pembakaran.

TIGA UNSUR API

1. OKSIGEN

Sumber oksigen adalah dari udara, dimana dibutuhkan minimum 15% volume oksigen dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal didalam atmosfir kita mengandung 21% volume oksigen.

2. PANAS

Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat mendukung terjadinya kebakaran.

Sumber panas didapat dari panas matahari, permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia eksotermis, energi listrik, percikan api listrik, gas yang dikompresi dan api las.          

3. BAHAN BAKAR

Bahan bakar adalah semua benda yang dapat mendukung terjadinya pembakaran, ada tiga wujud bahan bakar yaitu

- Padat

Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa berupa abu atau arang setelah selesai terbakar, seperti Kayu, batu bara, plastik, gula, lemak, kulit dan lain sebagainnya.

- Cair

Bahan bakar cair seperti bensin, cat, minyak tanah, pernis, turpentin, lacquer, alkohol, olive oil danlain sebagainya. 

- Gas

Bahan bakar gas seperti gas alam, asetilen, propan, karbon monoksida, butan dan lain sebagainya 

Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk mengubah seluruh atau sebagian darinya, ke bentuk gas agar dapat terjadinya pembakaran. 

 RANTAI REAKSI KIMIA

Proses Kebakaran terjadi rantai reaksi kimia, dimana setelah terjadi proses difusi antara oksigen dan uap bahan bakar, dilanjutkan dengan terjadinya penyalaan dan terus dipertahankan sebagai suatu reaksi kimia berantai sehingga terjadi kebakaran yang berkelanjutan.

FLAMMABLE RANGE

Adalah batas antara maksimum dan minimum konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara normal, yang dapat menyala atau meledak setiap saat bila diberi sumber panas. Diluar batas ini tidak akan terjadi kebakaran.  

Dari uraian tersebut diatas, bilamana terjadi kebakaran maka untuk memadamkan api harus menghilangkan salah satu dari tiga unsur api tersebut.

Post a Comment for "Proses Terjadinya Api"